Jadi, Apa itu Microfiber? Microfiber adalah serat sintetis yang ukurannya kurang dari 1 denier.
Microfiber hanya berdiameter 0,006mm, dan bila dibandingkan, microfiber 40 kali lebih halus dari pada wool, 30 kali lebih halus dari katun, 10 kali lebih halus dari sutra, dan 100 kali lebih halus dari rambut manusia.
Hal ini membuat serat microfiber hampir tidak terlihat dengan mata telanjang. Meskipun ada banyak jenis microfiber yang berbeda (misalnya nilon, kevlar, poliester, dan poliamida}, microfiber konvensional mengacu pada kain yang terdiri dari poliester dan poliamida.
Pada akhir tahun 1950-an, para ilmuwan mulai bereksperimen dengan serat ultra-halus untuk memanfaatkan metode manufaktur yaitu menggunakan serat filamen kontinyu. Microfiber dalam aplikasi pakaian memimpin di akhir tahun 1970-an dan terus berkembang hingga 1990-an ketika industri tekstil mulai memanfaatkan microfiber secara luas sebagai produk pembersih revolusioner
Proses produksi Microfiber
Istilah microfiber konvensional menggambarkan kain yang diproduksi dengan poliester dan poliamida pada rasio paling umum masing-masing 80:20. Rasio standar tersebut dapat dirubah dengan rasio lain untuk mendapatkan hasil yang diinginkan. Microfiber memiliki keunggulan dari polyester dan poliamida dimana poliester bersifat liofilik atau menarik kotoran dan minyak, sedangkan poliamida bersifat hidrofilik yang berarti dapat menyerap air.
Proses produksi kain mikrofiber dimulai dengan melelehkan pelet poliester dan poliamida dalam wadah terpisah. Pada tahap ini poliester cair dan wadah poliamida didorong atau diekstrusi secara bersamaan melalui cetakan jet yang berisi tujuh puluh dua segmen berbentuk pai. Setiap bentuk pai mengandung delapan segmen poliester dan delapan segmen poliamida dengan sedikit minyak yang memisahkan kedua polimer sehingga tidak bercampur. Tujuh puluh dua bentuk pai bergabung untuk membuat satu filamen.
Selama proses ekstrusi, udara bergerak melalui pelat cetakan untuk mendinginkan polimer cair menjadi serat. Gravitasi memungkinkan serat atau benang microfiber terbentuk dalam filamen kontinyu. Setelah serat dikumpulkan, serat dapat ditenun atau dirajut menjadi kain.
Selanjutnya, dan salah satu yang paling penting dalam proses ini adalah proses merendam kain tenun atau rajutan dalam pewarna atau pemutih dengan larutan alkali. Proses ini juga dikenal sebagai proses pemisahan, di mana poliester terkorosi oleh proses kimia terkontrol yang membelah microfiber untuk membuat lubang besar pada serat.
Hasilnya ialah microfiber yang terbelah berisi lebih dari 200 juta bukaan per inci persegi kain (16 segmen belahan pada setiap segmen pai, 72 bentuk pai per filamen, dan 200.000 filamen per inci persegi kain).
Sementara microfiber yang tak terbelah bekerja dengan cara yang sama seperti benang sintetis biasa, microfiber yang terbelah memberikan kemampuan menyerap dan menjebak kotoran yang lebih baik pada kain pada umumnya. Tahap akhir dari produksi microfiber ialah pemotongan dan penjahitan, sama dengan produk yang dibuat dengan benang pada umumnya dan metode manufaktur yang lebih tradisional.
Keunggulan Microfiber
Produk berbahan dasar microfiber memiliki karakteristik dan sifat (seperti daya serap, daya tahan, dan efisiensi yang lebih besar) yang membuatnya lebih diinginkan daripada produk kapas konvensional. Banyak dari keunggulan menarik ini berasal dari luas permukaan kain yang lebih besar yang dihasilkan dari proses pemisahan.
Kain mikrofiber dapat memiliki sebanyak 200.000 serat per inci persegi yang membuat permukaan kainnya 40 kali lebih banyak. Hal ini menjadikan microfiber dapat menarik debu, minyak, dan air 10 kali lebih banyak dengan sekali usap saja.
Secara teknis, microfiber tidak menyerap air karena 80% nya merupakan serat poliester (dengan perbandingan 80:20) yang tidak menyerap air dengan cara yang sama seperti serat kapas. Namun, benang microfiber dapat menjebak air ke dalam saluran di ribuan serat yang terkandung di dalamnya.
Baca juga : Handuk Microfiber Vs Handuk Katun
Microfiber mengikat cairan melalui efek kapiler. Efek kapiler adalah fenomena di mana cairan mengalir dengan arah gravitasi yang berlawanan melalui saluran pada kain. Pada saat tersebut, ribuan serat mengelilingi dan mengunci molekul air sehingga mencegah mereka keluar. Hal Ini memberi microfiber kemampuan untuk menahan air hingga delapan kali beratnya.
Selanjutnya, karena microfiber tidak menyerap air, serat mikro tersebut kemudian dapat mengering dengan lebih mudah, karena air hanya didorong keluar dari tempat air tersebut ditahan. Ini berbeda dengan benang yang menyerap air yang harus dikeringkan dengan cara biasa setelah air diserap oleh serat jenuh.
Perawatan Microfiber
Dalam proses mencuci setiap material tekstil, diperlukan perhatian khusus agar material tekstil tersebut tidak rusak dan awet. Perhatian khusus ini seperti memperhatikan suhu air dan udara pada saat pencucian dan pengeringan, siklusm, dan bahan kimia yang dapat menyebabkan kerusakan pada material tekstil.
Kain microfiber sendiri disarankan untuk dicuci menggunakan air bersuhu dibawah 60°Celcius. Kain microfiber tidak boleh dicuci bersamaan dengan kain lain berbahan terry karena serat dari kapas akan menempel pada microfiber dan sulit untuk dihilangkan. Ini akan menyumbat serat microfiber dan mengurangi bahkan menghilangkan efektivitas microfiber.
Kain microfiber tidak boleh dicuci dengan menggunakan deterjen dengan tingkat pH 11 karena larutan basa akan menggerogoti komposisi microfiber. Pelembut dan pemutih juga tidak boleh digunakan untuk mencuci microfiber karena dapat menutupi serat microfiber dan menghilangkan keefektifan microfiber.
Baca juga : 8 Cara Perawatan Handuk Yang Benar